Senin, 06 Desember 2010

Kejujuran...?

Jujur bisa disamakan dengan tidak bohong, berkata atau berbuat benar apa adanya. Kejujuran erat hubungannya dengan kepercayaan. Orang yang jujur, maka dapat dipercaya orang lain.Sedangkan percaya sendiri adalah keadaan hati yang yakin bahwa sesuatu itu benar.Orang yang menjunjung kepercayaan dan kejujuran, maka ia akan selalu menjaga apa yang disebut amanah.

Apakah suatu kejujuran sangat penting bagi manusia saat ini, khususnya di negeri ini? Kenyataannya bisa ya bisa tidak. Lho kok begitu? Kita tahu, tanpa kejujuranpun (walaupun sebagian saja) negeri ini tempaknya bisa bertahan hidup. Bahkan mungkin justru tanpa kejujuran bisa-bisa negeri ini bisa mati. Kita lihat saja, seorang pedagang yang suka tipu-tipu, menjual barang busuk, beracun, palsu dan sebagainya bila ditanya mengapa ia melakukan itu? Tentu ia akan menjawab lha mencari yang haram saja sulit apalagi yang halal pak. Seorang Pegawai Negeri bila ditanya mengapa kok korupsi, kolusi, kong kalikong dan tipu-tipu pak/bu? Mungkin ia akan menjawab, wah... gimana ya mas lha di sini semua begitu ya saya "harus" ikut begitu. Jika tidak saya bisa tersingkir, terasing dan tertindas mas. 

Begitu juga dengan seorang pengusaha, bila ditanya mengapa melakukan pemalsuan pajak, merusak lingkungan, menggunakan bahan berbahaya, mencuri , dll? Mungkin akan menjawab kalo tidak begitu mana bisa mendapat untung pak? Begitu juga dengan pekerjaan lain. Mulai dengan kernet bus, tambal ban, penjual mangga, penjual kain, supermarket, tukang parkir, pegawai pajak, pengusaha hutan, pabrik permen, kuli bangunan, kontraktor besar, PJTKI, Penyelenggara haji, Rumah Sakit,  dan lain-lain sebagainya.

Hampir semua pekerjaan dan profesi penuh ketidak jujuran. Mungkin saya menulis inipun juga tidak jujur ya hehe...Sangat jarang saya menjumpai orang yang masih mengidealismekan kejujuran dan kepercayaan.Oleh karena itu, apakah salah jika ada orang yang sampe membuat asumsi dasar bahwa semua pedagang, bisnisman, pegawai pemerintah dan semua orang tidak jujur. Kecuali memang ia benar-benar tahu bahwa orang itu memang benar-benar jujur. Yah... bagaimanapun inilah rupa negeri ini, negeri yang kita tinggali dan kita cintai....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar